Sekitar 100-an lebih peserta tampak menikmati acara inti tersebut. Khuhsus untuk musabaqoh surat Yaasin, aspek yang diperhatikan bukan hanya sisi hafalan, tajwid dan keindahan bacaan saja, tapi juga arti dari tiap ayat. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman terhadap surat Yaasin, dilakukan pula kajian Tafsir Surat Yaasin dari Kitab Ibnu Katsir oleh Gus Maemun Fauzi, kandidat Doktor di Uni-Bremen, yang tidak lain kemenakan Ketua PBNU Indonesia, Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A.. Setelah Yaasinan, acara dilanjutkan dengan kajian materi pemantapan spiritual yang dipandu oleh petinggi DPP PKS Bidang Kaderisasi, Ustadz Ahmad Rofi LC.
Menariknya, peserta datang dari latar belakang akademik, mahasiswa, peneliti, asisten profesor dan profesional. Oleh karenanya, pemilihan Frankfurt juga bukan tanpa alasan, karena posisinya sebagai sentral kekuatan ekonomi Eropa dan juga dunia, serta letaknya yang strategis ditengah Jerman dan Eropa Barat sehingga diharapkan menjadi penyemangat para kader dan simpatisan PKS untuk berperan strategis bagi bangsa Indonesia dengan turut mengharumkan bangsa melalui penguasaan konsep ekonomi dan teknologi modern.
Tidak ketinggalan, ketika para orang tua menikmati siraman spiritual, pada saat yang bersamaan juga dilangsungkan acara kreativitas anak selama dua hari. Perhatian lebih dari panitia pada penyelanggaraan kegiatan anak-anak karena anak adalah aset sangat penting masa depan, bagian dari kekuatan keluarga dan juga generasi penerus bangsa. Pada akhir acara, anak-anak yang rata-rata masih berusia 6-10 tahun juga diminta tampil menunjukkan kebolehan hafalan surat di Juz 27 – 30, kebolehan percakapan harian bahasa Arab dan lagu-lagu nasyid.
Mengingat sebagian peserta yang hadir adalah insinyur dan saintis, obrolan teknologi terkini tidak bisa dihindarkan. Para kader dan simpatisan tersebut memang bekerja dan terlibat aktif pada pusaran teknologi canggih Jerman, sehingga obrolan ”rumit” itu bisa diceritakan dengan bahasa sederhana. Misalkan, salah satu peserta mempresentasikan simulasi penanganan kemacetan, sementara peserta lainnya ada yang mendiskusikan teknologi bioteknologi terbaru yang jadi andalan Jerman. Obrolan lain adalah dari kader yang menjadi konsultan teknologi pesawat A350 yang menjadi pesaing Dreamliner dari Boeing, dengan sedikit kritik pada strategi perusahaan penerbangan tanah air dan kelanjutan teknologi dirgantara Indonesia. Salah seorang kader yang ahli dan bekerja sebagai desain teknologi Hydro terbaru made in Jerman juga mendiskusikan potensi teknologi energi terbaharukan di Indonesia, baik skala Makro maupun mikro dengan mengambil pengalamannya yang sudah diaplikasikan di Cina dan Brazil. Tidak ketinggalan, peternakan canggih eropa dan ketatnya peraturan politik lingkungan Jerman saat ini juga menjadi bahan diskusi pada pertemuan kader dan simpatisan Jerman yang menggeluti bidangnya.
Alhamdulillah. Santapan ruhani dan akal bersatu dalam silaturahmi tersebut. Cerdas dan religius, demikianlah sebenarnya yang ingin diungkapkan dari pertemuan kali ini.(HumasPIPPKSJerman/kabarpks)
0 comments:
Posting Komentar