Berkhidmat Untuk Rakyat

Berkhidmat             Untuk            Rakyat

Minggu, 23 Juni 2013

Dakwah dan Manajemen Isu: Mengelola Isu Dakwah Menjadi Berkah



DAKWAH DAN MANAJEMEN ISU
Mengelola isu Dakwah Menjadi Berkah Soliditas Jamaah

Judul        : Dakwah dan Manajemen Isu
Penulis      : Eko Novianto
Penerbit     : Era Adicitra Intermedia, Solo
Tebal buku   : 232 Halaman

***

Di era ini, isu negatif terhadap dakwah, terhadap bangunan dakwah, terhadap qiyadah dakwah, dan kepada kader dakwah menjadi komoditas yang memiliki banyak wajah. Banyak kader yang bergerak denga isu dan banyak pula kader yang berhenti karena isu. Ada kader yang menjadi semakin bersemangat karena isu dan ada kader yang menjadi patah karena isu. Di satu sisi ada kemarahan serta benci karena isu, dan di sisi yang lain ada kecintaan yang meluap-luap juga karena isu. Isu menjadi sesuatu yang memiliki banyak wajah di era ini.

Saya yakin, Anda melihat fenomena bergugurannya ikhwah dari jalan dakwah ini. Beberapa orang yang dahulu bersama dengan kita di jalan dakwah ini, sekarang tidak lagi bersama-sama dengan kita. Ada banyak alasan untuk itu. Ada yang terpisah karena soal politik, ada soal harta, ada soal popularitas, ada yang berpisah karena kepemimpinan, dan ada banyak hal lainnya. Salah satu yang menonjol adalah perpisahan dakwah karena perbedaan pendapat dan perbedaan menyikapi kebijakan dakwah.

Memang dakwah ini bukan soal yang sederhana. Dakwah ini adalah hal yang memilah antara kita yang memiliki kejujuran dengan mereka yang tidak memilikinya. Diperlukan kesabaran untuk bersama dakwah ini. Tetapi perlu juga kita melihat dari sudut pandang lain, di mana Rasul bersabda, “Kamu harus mendengar dan menaati, baik pada waktu susah maupun senang, baik di waktu giat maupun malas, serta pada saat kami tidak mendapat perhatian atau prioritas.” (HR. Muslim). Jadi, memang ada kewajiban untuk selalu taat meskipun kita tidak mendapat perhatian atau tidak mendapat prioritas dalam dakwah. (hlm. 8)

Lagi pula, salah satu hasil yang diharapkan dari tarbiyah adalah bahwa dengan tarbiyah, setiap kader memiliki kemampuan menganalisis isu yang berkembang dalam perjalanan dakwah. Ada materi yang seharusnya kita konsumsi yang berjudul ‘Menyikapi isu internal dan eksternal dakwah.’ Tujuan instruksional materi tersebut adalah peserta tarbiyah memiliki kemampuan untuk menganalisis setiap isu yang berkembang dalam dakwah. Menganalisis adalah sebuah aktivitas yang mencakup penyelidikan terhadap suatu peristiwa, menguraikan suatu pokok atas bagian-bagiannya, penjabaran dari sesuatu, atau pemecahan dari suatu persoalan. (hlm. 64)

Kemampuan semacam itu sangat dibutuhkan agar barisan dakwah tetap solid, bangunan dakwah tetap kokoh, dan langkah dakwah tetap tegap menghadapi serangkaian badai isu yang menerjang. Di dalam Al-Quran Ada satu surah yang dapat kita jadikan rujukan untuk belajar mengelola isu, yakni surah An-Nûr. Dari untaian ayat-ayatnya terdapat beberapa sikap utama yang seharusnya kita lakukan, yaitu sebagai berikut:

  1. Sadar akan adanya pihak yang selalu menyebar isu;

  2. Menguatkan dan mengembangkan akhlak husnuzan pada qiyadah dan pada kawan seiring;

  3. Tidak ikut menyebarkan berita yang belum diyakini kebenarannya atau kita memiliki kecurigaan dan pertanyaan terhadap berita tersebut;

  4. Memunculkan keberanian dan kemampuan untuk memotong pembicaraan dengan cerdas. Kemampuan untuk memotong pembahasan isu dengan pertanyaan cerdas adalah kemampuan yang dibutuhkan, setidaknya agar kita memiliki kesempatan yang cukup untuk menganalisisnya dan tidak terjebak dalam keharusan untuk mempercayai berita; dan yang terakhir

  5. Kita perlu mengembangkan sikap waspada agar tidak ikut menyebarkannya tanpa sadar. (hlm 73).

Demikianlah. Karena ibtila merupakan sunatud da’wah maka sudah selayaknya dakwah ini memiliki manajemen untuk mengatasinya, agar isu-isu dakwah justru menjadi berkah bagi soliditas jamaah. Buku ini, dengan gaya tulisan yang santun dan ramah berhasil menggugah kesadaran kita untuk selalu istiqamah di jalan dakwah. Di dalamnya dibahas tentang hal-hal apa saja yang harus dikokohkan, baik oleh qiyadah maupun jundiyah  agar apa pun kata orang, dakwah tetap jalan.

0 comments:

Posting Komentar

***

***

Entri Populer

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by DPC PKS Jetis