Lewat akun twitter nya, Syeikh Saud Syuraim, Imam Masjidil Haram menyatakan sangat kecewa dengan permainan istilah yang dilakukan orang-orang yang mengaku demokrat.
“Mereka menyebut tindakan zhalim sebagai keadilan, penjara sebagai kebebasan, dan kudeta sebagai meluruskan haluan revolusi”.
Syeikh Saud memandang, seseorang yang benar-benar muslim tidak berbuat zhalim kepada saudaranya, baik dia suka atau membencinya. Juga tidak menggunakan istilah-istilah yang menyesatkan.
Sebelumnya ulama Arab Saudi, Syaikh DR Sa’ad Al Khatslani menasihati kaum Muslimin yang merasa gembira dengan kudeta militer yang melengserkan Presiden Muhammad Mursi. Menurutnya, bergembira dengan kudeta tersebut adalah tanda bahwa orang tersebut hanya memiliki sedikit taufiq dari Allah.
“Bergembira dengan pelengseran Mursi dan naiknya pemerintahan sekuler adalah bentuk sedikitnya taufiq (dalam jiwanya),” ungkap guru besar Syariah Islam di Universitas Al Imam Muhammad ibnu Saud tersebut. (msa/sbb/dkw)
dakwatuna.com
0 comments:
Posting Komentar