Jakarta - Acara syukuran HUT ke-14 Harian Rakyat Merdeka yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), turut menghadirkan sederet tokoh nasional. Antara lain mulai dari Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, mantan Ketua MK Mahfud MD, serta sejumlah tokoh lainnya.
Sejumlah tokoh tersebut sudah santer terdengar namanya sebagai capres/cawapres. Namun, di antara tokoh-tokoh tersebut, tampak juga tokoh senior dan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nur Mahmudi Ismail, yang kedatangannya cukup menarik perhatian wartawan karena sudah cukup lama ia tak "berkicau" dan tampil di kancah politik nasional.
Sang Walikota Depok sendiri mengapresiasi acara syukuran HUT ke-14 Harian Rakyat Merdeka (RM) yang menghadirkan Presiden SBY dengan penyampaian orasi politiknya itu.
"Ini merupakan karya besar RM untuk menyajikan stage yang cocok. Momentum Presiden menyampaikan gagasan-gagasan politik," katanya, saat menghadiri perayaan HUT itu di Hotel Mulia, Senayan, Rabu (19/6) malam.
Menurut Nur Mahmudi, acara ini dapat dijadikan sebagai ajang persiapan bagi para calon pemimpin pada Pemilu 2014 mendatang, terutama untuk mendengarkan pesan-pesan politik Presiden SBY sebelum mengakhiri masa jabatannya.
"Momentum besar bagi bangsa ini di mana melalui orasi politiknya, Presiden menyampaikan pesan sebelum mengakhiri jabatan menjelang 2014. Juga dalam rangka menghadapi pesta demokrasi di tahun depan, yakni adanya pileg dan pilpres," jelasnya.
Oleh sejumlah orang, Nur Mahmudi sendiri dipandang sebagai tokoh PKS yang cukup bersih. Kiprahnya sebagai Walikota Depok, antara lain telah membuat Depok sebagai kota di Jawa Barat (Jabar) yang meraih hasil pemeriksaan BPK tahun ini dengan status wajar tanpa pengeculian (WTP). Depok bahkan masuk dalam 4 besar kota terbaik di Indonesia pilihan Kementerian Dalam Negeri tahun 2013 ini.
Ketika ditanyakan soal itu, apakah dirinya juga bisa disebut diundang sebagai tokoh yang dianggap sebagai capres/cawapres, Nur Mahmudi tak ingin menanggapinya terlalu serius.
"Saya masih belum terpikir ke situ. Yang penting melakukan yang terbaik dulu untuk negara. Lha, wong gerbongnya juga belum ada," imbuhnya.
Nu Mahmudi hanya mengaku akan menyimak dengan baik pola pidato politik yang disampaikan Presiden SBY dalam menghadapi Pemilu 2014 mendatang, dalam acara malam itu. "Ya, kita lihat (nanti). Ini Presiden sedang membuka stage," katanya singkat. (MAM/SIT/B1)
0 comments:
Posting Komentar