Oleh : Nandang Burhanudin
****
Lama celah lemah dicari, sejak Presiden seorang putri
Dituduh teroris hingga gerakan Wahabi
Memecah dari dalam, muncul sosok Kiai Yusuf Supendi
PKS bergeming malah makin unjuk gigi
Sang sengkuni geram, tak rela bila ia celaka sendiri
Teringat jaman Musa, seorang Nabi
Sapi kini menjadi inspirasi
Merekayasa kasus penuh intrik konspirasi tingkat tinggi
Poko'e memenjarakan LHI
Tapi PKS malah menang di 2 pilgub sarat emosi
Wahai sengkuni, segera PKS habisi
Jika memang serius memberantas korupsi
Hentikan sinetron ala Ram Punjabi
Jangan lupakan kasus BLBI, Hambalang hingga Century
Itu uang rakyat yang lama kalian curi
Wahai sengkuni, kini waktunya PKS dihabisi
Sebab PKS satu-satunya partai anomali
Lahir dari rahim masjid bukan dari ilham mimpi
Bergerak menebar aksi
Walau dicibir kampanye demi meraih simpati
Dituduh menjual agama sebagai komoditi
Wahai sengkuni, segera PKS habisi
Karena PKS partai yg di luar tradisi
Menjadi kuat karena kaderisasi
Bukan figuritas apalagi gelontoran materi
Berjuang di atas dasar cinta, kerja dan harmoni
****
Lama celah lemah dicari, sejak Presiden seorang putri
Dituduh teroris hingga gerakan Wahabi
Memecah dari dalam, muncul sosok Kiai Yusuf Supendi
PKS bergeming malah makin unjuk gigi
Sang sengkuni geram, tak rela bila ia celaka sendiri
Teringat jaman Musa, seorang Nabi
Sapi kini menjadi inspirasi
Merekayasa kasus penuh intrik konspirasi tingkat tinggi
Poko'e memenjarakan LHI
Tapi PKS malah menang di 2 pilgub sarat emosi
Wahai sengkuni, segera PKS habisi
Jika memang serius memberantas korupsi
Hentikan sinetron ala Ram Punjabi
Jangan lupakan kasus BLBI, Hambalang hingga Century
Itu uang rakyat yang lama kalian curi
Wahai sengkuni, kini waktunya PKS dihabisi
Sebab PKS satu-satunya partai anomali
Lahir dari rahim masjid bukan dari ilham mimpi
Bergerak menebar aksi
Walau dicibir kampanye demi meraih simpati
Dituduh menjual agama sebagai komoditi
Wahai sengkuni, segera PKS habisi
Karena PKS partai yg di luar tradisi
Menjadi kuat karena kaderisasi
Bukan figuritas apalagi gelontoran materi
Berjuang di atas dasar cinta, kerja dan harmoni
0 comments:
Posting Komentar