Sudah
menjadi tradisi, setiap tanggal 21 April masyarakat Indonesia selalu
memperingati Hari Lahir Raden Adjeng (RA) Kartini, yaitu seorang perempuan yang
dikenal sebagai tokoh emansipasi perempuan dan tokoh yang dianggap
memperjuangkan kesetaraan gender.
Ketua Bidang Perempuan DPP
PKS Anis Byarwati mengatakan, buah pikiran dan perjuangan Kartini terhadap
perlunya pendidikan bagi perempuan, sesungguhnya bukan untuk kesetaraan gender
dan bukan untuk emansipasi, tetapi agar perempuan memiliki bekal yang layak
untuk menjalankan kewajibannya.
“Yaitu sebagai ibu
generasi, sebagai pendidik pertama anak-anaknya,” ujar Anis dalam keterangan
persnya yang diterima redaksi, (Senin, 15/4).
Pendapat Anis tersebut
didasari dari ungkapan pikiran RA. Kartini yang ditulis pada masa hidupnya. “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan
pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak
perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena
kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita
lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke
dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama,”
demikian surat RA. Kartini kepada Prof. Anton dan istrinya pada 4 Oktober
1902.
Menurut Anis, seharusnya
Kartini tidak lagi disebut sebagai pejuang emansipasi perempuan yang
menginginkan adanya kesetaraan hak dan kewajiban yang sama antara perempuan dan
laki-laki, tetapi sebagai pejuang pendidikan perempuan yang menginginkan
perempuan memiliki pendidikan yang layak, pendidikan yang memberikan bekal budi
pekerti dan menjadikan perempuan sebagai ibu dan pendidik yang cerdas serta
terampil dalam menjalankan kewajibannya.
“Apa yang dilakukan
Kartini pada masa itu, sesungguhnya selaras dengan perjuangan perempuan PKS
saat ini. Kartini menyadari perempuan adalah kunci peradaban dan memiliki peran
dalam pendidikan bagi anak-anak.
Sedangkan perempuan PKS saat ini memperjuangkan
agar keluarga Indonesia menjadi keluarga berkualitas karena keluarga
berkualitas adalah pilar peradaban bangsa,” pungkas Anis.Dakwatuna.com
0 comments:
Posting Komentar