JAKARTA - Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Musyawarah XI selama dua hari, Jumat (31/1/2014) dan Sabtu (1/2/2014). Beberapa hal yang jadi pokok bahasan adalah strategi mencapai tiga besar dan mengusung capres sendiri.
"Paling tidak 3 besar lah. Ini untuk spirit kita juga," kata anggota Majelis Syura PKS, Ahmad Heryawan, di Kantor DPP PKS, Jumat (31/1/2014).
Pria yang akrab disapa Aher itu mengatakan, berbagai strategi disiapkan partai dalam musyawarah yang digelar pada Jumat sampai Sabtu ini. Strategi itu di antaranya menguatkan tokoh, mengemas dengan menarik PKS, dan memanfaatkan jaringan yang solid.
"Dengan jaringan tersebut, PKS terus menjalin silaturrahmi dan berjuang," lanjut dia.
Selama ini, lanjut Gubernur Jawa Barat itu, PKS sering dianggap sebelah mata. Pada pemilu 2004 PKS diperkirakan hanya mendapat 3% persen, nyatanya 7%. Kemudian pada 2009, PKS meraih 8%.
"PKS itu terkenal hebat gerakannya di titik-titk akhir, siapa tahu nanti dapat suara 50% dan mencalonkan presiden sendiri," tandas Aher.
Capres PKS
Hingga Sabtu (1/2/2014) siang, Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih melakukan rapat Musyawarah XI. Rapat tersebut masih membahas kandidat calon presiden (capres) yang akan maju pada Pemilu 2014.
Juru Bicara PKS, Mardani Ali Sera mengungkapkan, kandidat capres bisa saja mengerucut pada tiga nama atau langsung pada satu nama capres. "Iya, masih berlangsung pembahasan (penentuan capres). Indikasinya mengerucut ke satu atau tiga besar (kandidat capres)," kata Mardani melalui pesan singkat pada Kompas.com, Sabtu.
Namun, belum dapat dipastikan apakah kandidat capres tersebut segera diumumkan kepada publik. Rencananya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Taufik Ridho akan memberi penjelasan mengenai hasil rapat Majelis Syuro tersebut sekitar pukul 16.00 WIB di DPP PKS, Jakarta.
"Sedang berkembang dinamika diumumkan pasca Majelis Syuro ini ke publik. Penjelasan oleh Sekjen mungkin pukul 16.00 WIB ke atas," terang Mardani.
Kader PKS yang juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebelumnya mengatakan, kandidat capres ditentukan berdasarkan hasil pemilihan raya (pemira) PKS. Menurut dia, kemungkinan ada dua opsi sebagai tindak lanjut dari hasil pemira itu.
"Nanti itu apakah lima besar (dikerucutkan) ke tiga besar setelah itu diuji publik atau langsung satu besar. Itu opsi yang mungkin terjadi," kata Heryawan atau akrab disapa Aher itu.
Aher mengatakan, musyawarah itu bebas menentukan opsi mana yang akan diambil tanpa ada rekayasa. Pasalnya, kata dia, komposisi Majelis Syuro terdiri dari 99 anggota sehingga kemungkinan besar terjadi perbedaan pendapat.
Sebelumnya, PKS melakukan pemira pada akhir November 2013 oleh masing-masing Dewan Pimpinan Wilayah di 33 provinsi. Dalam pemira itu, Hidayat Nur Wahid mendapat dukungan terbanyak sebagai bakal capres.
Perolehan suara Hidayat mengalahkan empat kandidat kuat lainnya, yakni Anis Matta, Aher, Tifatul Sembiring, dan Nur Mahmudi Ismail. Hidayat memperoleh 18,34 persen suara, Anis Matta 17,46 persen, Ahmad Heryawan 16,69 persen, Tifatul 11,5 persen, dan Nur Mahmudi 7,41 persen.
Meskipun demikian, Hidayat tidak serta-merta menjadi capres yang diusung PKS karena ditentukan Majelis Syuro. (KOMPAS/pks.or.id/dll)
0 comments:
Posting Komentar