SETIDAKNYA satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka di Mesir selama bentrokan antara penentang dan pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi.
Ribuan aktivis Ikhwanul Muslimin dan pendukungnya menggelar demonstrasi di seluruh negeri setelah shalat Jumat kemarin (13/9/2013) untuk menentang penumpasan brutal yang dilakukan oleh militer yang menggulingkan Mursi pada bulan Juli lalu.
Aksi protes terjadi sehari setelah pemerintah sementara militer memperpanjang keadaan darurat secara nasional menjadi dua bulan.
Para demonstran juga menuntut pemulihan Mursi dan menyerukan pembebasan aktivis Ikhwan yang ditangkap oleh polisi.
Mereka juga meneriakkan slogan-slogan menentang kepala militer Jenderal Abdul Fattah al-Sisi yang menggulingkan Mursi dan membekukan konstitusi pada 3 Juli.
Sejumlah besar pasukan keamanan dikerahkan di seluruh negeri untuk menjaga berlangsungnya aksi demonstrasi massa pro Mursi.
Di utara kota Alexandria, ratusan pengunjuk rasa anti kudeta berpawai dari sebuah masjid utama menuju sebuah jalan raya utama, namun di sana mereka diserang oleh masa pro kudeta.
Bentrokan tersebut mengakibatkan seorang tewas dan enam lainnya terluka.
Pemerintah sementara Mesir telah meluncurkan tindakan keras berdarah terhadap demonstran anti-kudeta dan menangkap lebih dari 2.000 anggota Ikhwanul Muslimin, termasuk pemimpin tertinggi Ikhwan, Muhammad Badie, yang ditahan pada 20 Agustus.
Sekitar 1.000 orang tewas dalam kekerasan selama seminggu antara pendukung Mursi dan pasukan keamanan setelah polisi membubarkan kamp aksi protes mereka dalam operasi mematikan pada 14 Agustus.
Pembantaian itu memicu kecaman internasional dan mendorong badan dunia menyerukan penyelidikan independen atas kekerasan yang terjadi di Mesir.[fq/islampos/prtv]
0 comments:
Posting Komentar