KAIRO--Giliran Amerika Serikat pada Jumat (12/7) menyerukan kepada militer Mesir untuk membebaskan Puluhan ribu pendukung mantan presiden itu bersumpah untuk berjuang pemulihannya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jen Psaki mengatakan negaranya setuju dengan (pernyataan) Jerman sebelumnya yang mendesak agar Mursi dibebaskan dan "secara publik" membuat permintaan yang sama.
Presiden yang dimakzulkan itu berada dalam "tempat aman", menurut presiden sementara Mesir. Ia tidak pernah terlihat dihadapan publik sejak penggulingannya pada 3 Juli lalu.
Psaki mengatakan Washington ingin "mengakhiri pembatasan kehadiran Mursi", sedangkan Jerman menyarankan agar lembaga terpercaya seperti Komite Palang Merah Internasional diberi akses kepada Moursi.
Para pendemo berpawai di ibu kota pada Jumat, tapi ada ketakutan terjadinya kekerasan baru, malam dilewatkan dengan perdamaian.
Pada malam hari di Kairo, puluhan ribu para pendemo dari pendukung Mursi berdoa dan berbuka puasa bersama pada minggu pertama bulan Ramadhan.
Sementara di Lapangan Tahrir dan di luar istana presiden Ittihadiya, ribuan orang pendemo anti Moursi juga duduk bersama untuk berbuka puasa.
Pendukung Mursi memusatkan diri dalam aksinya di luar masjid Rabaa al-Adawiya di tetangga Kota Nasr.
Mereka memegang bendera Mesir dan Al Quran, serta meneriakkan slogan menentang penggulingan presiden yang dipilih pertama melalui pemilu oleh militer. "Kami akan melanjutkan perlawanan," kata pemimpin Islamis Safwat Hegazi pada hari Jumat.
"Kami akan tinggal satu atau dua bulan, atau mungkin satu atau dua tahun. Kami tidak akan pergi hingga presiden kami, Muhammad Mursi kembali," katanya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jen Psaki mengatakan negaranya setuju dengan (pernyataan) Jerman sebelumnya yang mendesak agar Mursi dibebaskan dan "secara publik" membuat permintaan yang sama.
Presiden yang dimakzulkan itu berada dalam "tempat aman", menurut presiden sementara Mesir. Ia tidak pernah terlihat dihadapan publik sejak penggulingannya pada 3 Juli lalu.
Psaki mengatakan Washington ingin "mengakhiri pembatasan kehadiran Mursi", sedangkan Jerman menyarankan agar lembaga terpercaya seperti Komite Palang Merah Internasional diberi akses kepada Moursi.
Para pendemo berpawai di ibu kota pada Jumat, tapi ada ketakutan terjadinya kekerasan baru, malam dilewatkan dengan perdamaian.
Pada malam hari di Kairo, puluhan ribu para pendemo dari pendukung Mursi berdoa dan berbuka puasa bersama pada minggu pertama bulan Ramadhan.
Sementara di Lapangan Tahrir dan di luar istana presiden Ittihadiya, ribuan orang pendemo anti Moursi juga duduk bersama untuk berbuka puasa.
Pendukung Mursi memusatkan diri dalam aksinya di luar masjid Rabaa al-Adawiya di tetangga Kota Nasr.
Mereka memegang bendera Mesir dan Al Quran, serta meneriakkan slogan menentang penggulingan presiden yang dipilih pertama melalui pemilu oleh militer. "Kami akan melanjutkan perlawanan," kata pemimpin Islamis Safwat Hegazi pada hari Jumat.
"Kami akan tinggal satu atau dua bulan, atau mungkin satu atau dua tahun. Kami tidak akan pergi hingga presiden kami, Muhammad Mursi kembali," katanya.
Sumber : Antara |
0 comments:
Posting Komentar