Kudeta militer yang diumumkan Menteri Pertahanan Mesir Abdul Fattah As Sisi, Rabu (3/7) malam waktu setempat membuat Mesir semakin bergejolak.
Pendukung Mursi yang menganggap kudeta tidak sah memenuhi jalan-jalan di berbagai kota di Mesir. Bahkan, sejumlah wilayah di Shaid Mesir meminta As-Sisi membatalkan kudeta dalam 24 jam. Jika tidak, wilayah Shaid akan memerdekakan diri dan mendeklarasikan imarat Islam.
Sementara itu, keberadaan Presiden Mursi masih menjadi "misteri." Media-media barat sempat memberitakan presiden yang terpilih secara demokratis sejak 12 Juni 2012 itu ditahan di penjara militer Kairo. Namun, sumber Ikhwanul Muslimin menyebutkan Mursi masih di bawah pengawalan Paspampres, yang sejauh ini tetap berkomitmen menjadikan Mursi sebagai panglima tertinggi.
Kesimpangsiuran keberadaan Mursi dan perkembangan kondisi Mesir menjadi tidak berimbang usai keputusan penguasa militer menutup media-media Islam, termasuk tiga stasiun televisi: Channel Misr 25, Hafez Channel dan Alnas Channel.
Militer juga merazia kantor-kantor saluran berita Al-Jazeera di Mesir dan menahan beberapa stafnya. Al-Jazeera Mesir dilarang menyiarkan aksi unjuk rasa pro-Mursi. [IK/bsb]
Pendukung Mursi yang menganggap kudeta tidak sah memenuhi jalan-jalan di berbagai kota di Mesir. Bahkan, sejumlah wilayah di Shaid Mesir meminta As-Sisi membatalkan kudeta dalam 24 jam. Jika tidak, wilayah Shaid akan memerdekakan diri dan mendeklarasikan imarat Islam.
Sementara itu, keberadaan Presiden Mursi masih menjadi "misteri." Media-media barat sempat memberitakan presiden yang terpilih secara demokratis sejak 12 Juni 2012 itu ditahan di penjara militer Kairo. Namun, sumber Ikhwanul Muslimin menyebutkan Mursi masih di bawah pengawalan Paspampres, yang sejauh ini tetap berkomitmen menjadikan Mursi sebagai panglima tertinggi.
Kesimpangsiuran keberadaan Mursi dan perkembangan kondisi Mesir menjadi tidak berimbang usai keputusan penguasa militer menutup media-media Islam, termasuk tiga stasiun televisi: Channel Misr 25, Hafez Channel dan Alnas Channel.
Militer juga merazia kantor-kantor saluran berita Al-Jazeera di Mesir dan menahan beberapa stafnya. Al-Jazeera Mesir dilarang menyiarkan aksi unjuk rasa pro-Mursi. [IK/bsb]
0 comments:
Posting Komentar