Salah satunya adalah organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Menurut Ketua Umum PP KAMMI, Andriyans, kudeta yang dilakukan oleh militer Mesir terhadap Presiden Mursi menunjukkan bahwa demokrasi di Mesir telah dibunuh oleh militer mereka sendiri.
“Karena itu KAMMI menuntut Pemerintah Indonesia untuk tetap mengakui pemerintahan Mesir yang sah sesuai pemilu demokrasi dan pilihan rakyat, bukan hasil kudeta militer,” kata Andriyans, Sabtu (6/7/2013) di Jakarta.
Menurut Andriyans, Indonesia jelas punya utang moril terhadap Mesir. Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Jadi seharusnya Pemerintah Indonesia aktif menggalang kekuatan internasional untuk menekan militer Mesir agar menjaga gairah demokrasi Mesir dan tidak represif, apapun alasan nya,” papar Andriyans.
Selain itu, Andriyans juga meminta agar Pemerintah Indonesia memperhatikan WNI yang saat ini berada di Mesir. “Pemerintah harus memberi jaminan kepada keluarga mereka di tanah air sebagaimana yang telah mereka lakukan di awal-awal revolusi yang lalu,” tandas Andriyans. (sbb/dkw)
Sumber: http://www.dakwatuna.com
0 comments:
Posting Komentar