Jakarta - Gempa bumi dengan kekuatan 6,2 skala richter mengguncang Aceh. Kementerian Sosial bergerak bersama instansi lainnya guna penanganan pasca bencana.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi yang menimpa rakyat di Aceh, ” kata Menteri Sosial Salim Segaf AlJufri saat akan berangkat menuju Aceh di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Menurut Mensos, pagi ini tim langsung dikirim ke lokasi untuk mengecek kondisi warga para korban bencana. Kementerian Sosial (Kemensos) sudah menyiapkan berbagai bantuan di masa darurat.
“Berbagai bantuan untuk penanganan di masa darurat sudah disiapkan dan secepatnya dikirim ke lokasi bencana gempa bumi di Aceh, ” tandasnya.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 22 orang, 210 orang luka-luka dan ribuan rumah rusak berat. Jumlah korban di Aceh Tengah 10 orang meninggal, 140 orang luka-luka dirawat di RSUD dan Puskesmas terdekat, lokasi pengungsi terdapat di 10 titik, 1.500 rumah dan fasilitas umum rusak berat.
“Di lokasi Bener Meriah, 12 orang meninggal, 70 orang luka-luka dirawat di RSUD, kerusakan masih dalam pendataan, ” ujarnya.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemsos, Margo Wiyono menjelaskan, bantuan disalurkan melalui Dinas Sosial (Dinsos) Aceh di masa darurat.
“Bantuan berupa, beras 4 ton untuk 2 kabupaten, mie instan, gula pasir, sambal saos, kecap, minyak goreng, sardencis, kain sarung, kain batik, baju kaos, daster, foodware, kidsware, family kit, matras serta tenda gulung senilai Rp 498.126.760, ” katanya.
Bantuan dari Kemensos berupa, beras 30 ton, sandang 4.000 paket, tenda gulung 400 lembar, tenda family 20 unit, tenda pengungsi 10 unit, matras 500 lembar, tenda dapur umum 4 unit.
Selain itu, kata Mensos, juga didirikan dapur umum lapangan 2 paket, velbed 25 unit, genset 2 unit senilai Rp 1.700.124.600.
“Total bantuan yang diberikan Rp 2.198.251.360," tandasnya Mensos.
Untuk itu, Mensos minta, faktor terpenting dalam penanggulangan bencana adalah kesiapan masyarakat itu sendiri. Pihaknya, sudah perintahkan kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) secepatnya bergerak dari wilayah ke lokasi bencana.
Selain itu, perlu mengedepankan prosedur tetap (protap) dan sistem penanganan bencana. Artinya, sudah dipetakan, siapa paling teracam, beresiko dan prioritas.
“Ketiga hal itu, akan memberikan jaminan bagi ketepatan sasaran, ketepatan bantuan, ketepatan waktu serta ketepatan jumlah, ” kata Mensos. (tribunnews)
“Kami sangat prihatin dengan kondisi yang menimpa rakyat di Aceh, ” kata Menteri Sosial Salim Segaf AlJufri saat akan berangkat menuju Aceh di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Menurut Mensos, pagi ini tim langsung dikirim ke lokasi untuk mengecek kondisi warga para korban bencana. Kementerian Sosial (Kemensos) sudah menyiapkan berbagai bantuan di masa darurat.
“Berbagai bantuan untuk penanganan di masa darurat sudah disiapkan dan secepatnya dikirim ke lokasi bencana gempa bumi di Aceh, ” tandasnya.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 22 orang, 210 orang luka-luka dan ribuan rumah rusak berat. Jumlah korban di Aceh Tengah 10 orang meninggal, 140 orang luka-luka dirawat di RSUD dan Puskesmas terdekat, lokasi pengungsi terdapat di 10 titik, 1.500 rumah dan fasilitas umum rusak berat.
“Di lokasi Bener Meriah, 12 orang meninggal, 70 orang luka-luka dirawat di RSUD, kerusakan masih dalam pendataan, ” ujarnya.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemsos, Margo Wiyono menjelaskan, bantuan disalurkan melalui Dinas Sosial (Dinsos) Aceh di masa darurat.
“Bantuan berupa, beras 4 ton untuk 2 kabupaten, mie instan, gula pasir, sambal saos, kecap, minyak goreng, sardencis, kain sarung, kain batik, baju kaos, daster, foodware, kidsware, family kit, matras serta tenda gulung senilai Rp 498.126.760, ” katanya.
Bantuan dari Kemensos berupa, beras 30 ton, sandang 4.000 paket, tenda gulung 400 lembar, tenda family 20 unit, tenda pengungsi 10 unit, matras 500 lembar, tenda dapur umum 4 unit.
Selain itu, kata Mensos, juga didirikan dapur umum lapangan 2 paket, velbed 25 unit, genset 2 unit senilai Rp 1.700.124.600.
“Total bantuan yang diberikan Rp 2.198.251.360," tandasnya Mensos.
Untuk itu, Mensos minta, faktor terpenting dalam penanggulangan bencana adalah kesiapan masyarakat itu sendiri. Pihaknya, sudah perintahkan kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) secepatnya bergerak dari wilayah ke lokasi bencana.
Selain itu, perlu mengedepankan prosedur tetap (protap) dan sistem penanganan bencana. Artinya, sudah dipetakan, siapa paling teracam, beresiko dan prioritas.
“Ketiga hal itu, akan memberikan jaminan bagi ketepatan sasaran, ketepatan bantuan, ketepatan waktu serta ketepatan jumlah, ” kata Mensos. (tribunnews)
0 comments:
Posting Komentar