FITRA Sudah Melihat Indikasi Kompensasi BBM Bakal Buat Pencitraan Partai Demokrat

Program Bantuan Langsung Masyarakat Sementara (BLSM) yang merupakan kompensasi kebijakan atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai tetap hanya menguntungkan partai Demokrat saja.

Koordinator Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan, untuk partai koalisi lainnya yang mendukung program BLSM juga akan terkena imbasnya.

"Mereka (partai lain) yang mendukung BLSM, tetap akan menerima stigma jelek dari masyarakat," kata Uchok, Rabu (12/06/2013).

Mengapa BLSM menguntungkan partai Demokrat, bukan partai lainnya? Uchok menjelaskan, hal itu karena masyarakat sudah merasa terpukul dengan naiknya harga BBM, sebab masyarakat selama ini melihat bahwa partai Demokrat merupakan partai yang amat 'ngotot' untuk menaikkan harga BBM.

Uchok juga beranggapan, bahwa program dengan anggaran Rp 12,009 triliun tersebut hanya akal-akalan partai Demokrat saja, yang bertujuan tetap akan meraup keuntungan.

"Tetapi partai Demokrat pintar, lalu mengalokasi BLSM sebagai kompentasi atas kenaikan BBM. Tetapi, partai lain, ikut mendukung kenaikan BBM, tetapi kompentasi buat rakyat tidak untuk, dan hanya dianggap bahwa partai lain menyetujui BLSM ini tidak gratis, maka dianggap cari untuk sendiri, buat partai sendiri," jelas Uchok.

Lebih lanjut ia pun mewanti-wanti kepada partai-partai lainnya yang mendukung program BLSM, agar tidak terjerumus di dalam 'permainan' partai Demokrat. Sebab biar bagaimanapun juga imbas dari kenaikan harga BBM dinilainya akan merugikan calon legislatif dari luar partai Demokrat, karena mendukung kenaikan BBM.

"Jadi, keledai saja tidak mau terjerumus dalam lubang yang sama. Tapi partai yang mendukung kenaikan BBM dan BLSM ini malahan terjerumus dalam lubang yang sama. Kenapa partai ini, tidak belajar dari kedelai yah agar partai selamat dari 'permainan' partai Demokrat," tandasnya.

Sumber: centroone

Posted in: RAGAM BERITA