Jakarta - Hari ini, Rumah sederhana Fahri yang berdinding gedeg (anyaman bambu) terlihat berbeda dari biasanya. Ada karpet merah di dalam rumah yang menutup lantai tanah dan semen tak rata itu. Wajar saja, itu karena Menteri Sosial Salim Segaf Al Juffri akan menginap di situ.
Rumah Fahri, pria paruh baya dari Banyuwangi, memang akan segera dibedah menjadi lebih layak huni. Salim memang sengaja menginap di Rumah Tak Layak Huni (RTH) itu untuk semalam. Salim tak merasa risih menginap di rumah Fahri.
"Memang biasa. Sebelumnya kan saya juga bukan orang kaya-kaya juga. Orang miskin juga, biasa," kata Salim di kediaman Fahri, di Dusun Wonosari, Tamansuruh, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (27/5/2013).
Fahri dengan ramah mempersilahkan rombongan Kemensos untuk masuk ke dalam dan melihat lihat isi rumahnya. Rangka atap yang terbuat dari glugu sudah terlihat lapuk. Gentingnya pun sudah banyak yang lapuk. Apa motivasi Salim untuk lebih memilih menginap di gubug ini dan tidak memilih menginap di hotel?
"Agar mereka merasa tidak dilupakan pemerintah, dan mereka mendapatkan perhatian. Itu membangkitkan semangat dan merasa bagian dari negeri ini. Meski miskin tapi tidak dilupakan," kata Salim yang juga Anggota Dewan Syuro PKS ini.
Aksi egaliter Salim yang 'ajur ajer' ini diakui Salim bukan upaya pencitraan untuk maju pencalonan dirinya sebagai anggota legislatif. Seperti diketahui , dirinya memang tidak mencaleg .
Diberitakan sebelumnya,Kementerian Sosial (Kemensos) mencanangkan bantuan bedah kampung di Dusun Wonosari, Tamansuruh, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. Ada 150 rumah yang dibedah lantaran masuk kategori Rumah Tak Layak Huni (RTLH).
"Kita (Kemensos) setahun 15 ribu rumah yang mampu kita bedah. Lantai sudah tidak pasir, dinding tidak gedeg (anyaman bambu) lagi, sirkulasi udara bagus. Istilahnya 'Aladin': Atap Lantai Dinding layak huni," ujar Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Dusun Wonosari, Senin (27/5/2013).
Salim dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukan peletakan batu pertama di salah satu rumah yang akan dibedah. Cuaca sore yang gerimis membuat tanah becek. Namun Salim dan Anas tetap melangkah menyusuri beberapa rumah yang akan dibedah.
Rumah yang akan dibedah adalah rumah semi permanen berdinding anyaman bambu. Di mana kayu-kayu rangka atap terlihat telah lapuk. Luas rumah-rumah itu tak ada yang lebih dari 7X10 meter.
sumber :detikNews
Rumah Fahri, pria paruh baya dari Banyuwangi, memang akan segera dibedah menjadi lebih layak huni. Salim memang sengaja menginap di Rumah Tak Layak Huni (RTH) itu untuk semalam. Salim tak merasa risih menginap di rumah Fahri.
"Memang biasa. Sebelumnya kan saya juga bukan orang kaya-kaya juga. Orang miskin juga, biasa," kata Salim di kediaman Fahri, di Dusun Wonosari, Tamansuruh, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (27/5/2013).
Fahri dengan ramah mempersilahkan rombongan Kemensos untuk masuk ke dalam dan melihat lihat isi rumahnya. Rangka atap yang terbuat dari glugu sudah terlihat lapuk. Gentingnya pun sudah banyak yang lapuk. Apa motivasi Salim untuk lebih memilih menginap di gubug ini dan tidak memilih menginap di hotel?
"Agar mereka merasa tidak dilupakan pemerintah, dan mereka mendapatkan perhatian. Itu membangkitkan semangat dan merasa bagian dari negeri ini. Meski miskin tapi tidak dilupakan," kata Salim yang juga Anggota Dewan Syuro PKS ini.
Aksi egaliter Salim yang 'ajur ajer' ini diakui Salim bukan upaya pencitraan untuk maju pencalonan dirinya sebagai anggota legislatif. Seperti diketahui , dirinya memang tidak mencaleg .
Diberitakan sebelumnya,Kementerian Sosial (Kemensos) mencanangkan bantuan bedah kampung di Dusun Wonosari, Tamansuruh, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. Ada 150 rumah yang dibedah lantaran masuk kategori Rumah Tak Layak Huni (RTLH).
"Kita (Kemensos) setahun 15 ribu rumah yang mampu kita bedah. Lantai sudah tidak pasir, dinding tidak gedeg (anyaman bambu) lagi, sirkulasi udara bagus. Istilahnya 'Aladin': Atap Lantai Dinding layak huni," ujar Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Dusun Wonosari, Senin (27/5/2013).
Salim dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukan peletakan batu pertama di salah satu rumah yang akan dibedah. Cuaca sore yang gerimis membuat tanah becek. Namun Salim dan Anas tetap melangkah menyusuri beberapa rumah yang akan dibedah.
Rumah yang akan dibedah adalah rumah semi permanen berdinding anyaman bambu. Di mana kayu-kayu rangka atap terlihat telah lapuk. Luas rumah-rumah itu tak ada yang lebih dari 7X10 meter.
sumber :detikNews
0 comments:
Posting Komentar