Jakarta: Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) hanya ibarat gula-gula atau permen. Habisnya hanya lima menit. Sedangkan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) itu bertahun-tahun.
Demikian dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq di sela-sela rapat DPP dan DPW PKS di Gedung Bidakara, Jakarta, Sabtu (25/5). Ia pun menegaskan dana kompensasi itu bukanlah solusi kebijakan atas kenaikan harga BBM.
"Itu hanya gula-gula agar masyarakat tak resah, tak marah," kata Mahfudz, Sabtu (25/5).
Pernyataan itu menandakan PKS cenderung tak mendukung kebijakan penaikan harga BBM. Menurut Mahfudz, PKS telah dua kali mendukung rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Dengan syarat, pemerintah harus melaksanakan usulan agar ketersediaan sumber energi semakin lebih baik.
"Begitu BBM naik, DPR setuju, pemerintah menaikkan harga, yang terjadi semua usulan-usulan itu dianggap sebagai kertas sampah dibuang tempat sampah," ujarnya.
Pernyataan senada pun disampaikan Wasekjen PKS Fahri Hamzah. Menurutnya, pemerintah akan tetap mencantumkan kebijakan itu dalam APBN-Perubahana 2013 meski belum mendapat eprsetujuan DPR RI.
Meski demikian, PKS akan mencantumkan sejumlah keberatan dalam Undang Undang APBN-Perubahan tersebut. Pasalnya, pemerintah tak pernah serius mengelola sumber energi. Hingga akhirnya, Indonesia terus mengulangi masalah sama yaitu kenaikan harga BBM.
Demikian pula dengan Ketua Umum PKS Anis Matta. Ia menegaskan sebagai anggota Setgab Koalisi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum mengambil sikap mengenai kebijakan tersebut.
PKS, kata Anis, masih mengkaji dukungan atas kebijakan tersebut. PKS pun akan segera memperjelas dukungan itu.Metrotvnews.com
Demikian dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq di sela-sela rapat DPP dan DPW PKS di Gedung Bidakara, Jakarta, Sabtu (25/5). Ia pun menegaskan dana kompensasi itu bukanlah solusi kebijakan atas kenaikan harga BBM.
"Itu hanya gula-gula agar masyarakat tak resah, tak marah," kata Mahfudz, Sabtu (25/5).
Pernyataan itu menandakan PKS cenderung tak mendukung kebijakan penaikan harga BBM. Menurut Mahfudz, PKS telah dua kali mendukung rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Dengan syarat, pemerintah harus melaksanakan usulan agar ketersediaan sumber energi semakin lebih baik.
"Begitu BBM naik, DPR setuju, pemerintah menaikkan harga, yang terjadi semua usulan-usulan itu dianggap sebagai kertas sampah dibuang tempat sampah," ujarnya.
Pernyataan senada pun disampaikan Wasekjen PKS Fahri Hamzah. Menurutnya, pemerintah akan tetap mencantumkan kebijakan itu dalam APBN-Perubahana 2013 meski belum mendapat eprsetujuan DPR RI.
Meski demikian, PKS akan mencantumkan sejumlah keberatan dalam Undang Undang APBN-Perubahan tersebut. Pasalnya, pemerintah tak pernah serius mengelola sumber energi. Hingga akhirnya, Indonesia terus mengulangi masalah sama yaitu kenaikan harga BBM.
Demikian pula dengan Ketua Umum PKS Anis Matta. Ia menegaskan sebagai anggota Setgab Koalisi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum mengambil sikap mengenai kebijakan tersebut.
PKS, kata Anis, masih mengkaji dukungan atas kebijakan tersebut. PKS pun akan segera memperjelas dukungan itu.Metrotvnews.com
0 comments:
Posting Komentar