Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tebang pilih dalam memberangus para koruptor di tanah air. Sebab, institusi tindak kejahatan korupsi itu terkesan tumpul untuk menindak korupsi yang melibatkan penguasa.
Penilaian itu disampaikan anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid kepada INILAH.COM, Jakarta, Rabu (22/5/2013).
"Tapi kenapa yang besar-besar sepertinya ogah-ogahan. KPK ini seperti pisau, menindak hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas," tegas Hidayat.
Kata Hidayat, hal itu terlihat ketika KPK tidak punya taring untuk menyeret Boediono yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden. Ketika bailout Rp6,7 triliun untuk Bank Century dikeluarkan pada 2008, Boediono menjabat sebagai gubernur Bank Indonesia.
"Dugaan keterlibatan Boediono, lalu kenapa KPK adem ayem dalam melakukan pemeriksaan terhadap Boediono," tegas Ketua Fraksi PKS itu.
Selain itu, ketidakadilan KPK juga ditunjukkan ketika melakukan pemeriksaan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Amerika Serikat.
"Kenapa Sri Mulyani diperiksa ke Amerika, kenapa kok ada perlakuan yang berbeda, apa bedanya dengan Presiden PKS dan Dewan Syuro PKS. Itu kan anggarannya besar, itu kan pakai uang rakyat juga," jelasnya.INILAH.COM
0 comments:
Posting Komentar