YOGYAKARTA, - Sekitar 200 orang
yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Tolak RUU Ormas Daerah Istimewa
Yogyakarta menggelar aksi di titik nol km, Yogyakarta, Selasa (9/4/2013). Massa
aksi mendesak agar rancangan RUU tidak disahkan karena akan membatasi hak
berserikat.
Sebelumnya, massa aksi yang lengkap dengan antribut
organisasi dan poster berisi penolakan RUU melakukan long march dari taman parkir Abu Bakar Ali- DPRD
Provinsi-Kepatihan dan berakhir di titik Nol Km. Koordinator aksi, Rendi
Perdana mengatakan, terdapat banyak kalusul di RUU Ormas yang multitafsir. Hal
itu akan menimbulkan ketimpangan, ketidakadilan, diskriminasi dan politik uang
(money politic).
"RUU Ormas cenderung akan memaksa terjadinya
birokrasi yang otoriter, kaku dan subyektif," tandas Rendi, Selasa
(09/03). Menurutnya, RUU Ormas merupakan bukti negara gagal menata kehidupan
berbangsa. Negara tidak terbuka dan tidak serius untuk belajar dari kesalahan
masa lalu.
Sementara itu, Manajer Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) Aksara, Rani mengungkapkan, RUU Ormas mencampuradukan semua jenis
organisasi baik berbadan hukum maupun tidak. Kebebasan berserikat dan berkumpul
yang telah dijamin oleh UUD 1945 dikebiri dengan mengharuskan pendaftaran bagi
seluruh organisasi, bahkan bagi yang tidak berbadan hukum.
"RUU Ormas bahkan memasukkan yayasan ke dalam
kategori ormas, padahal UU yayasan sudah ada dan jelas. Jika disahkan, maka
ribuan yayasan (rumah sakit, panti asuhan, LSM, red) akan terseret ke
ranah politik," tegasnya.
Semua warga negara berhak dan bebas berserikat di
Indonesia. Namun, kata Rani, rancangan RUU ormas ini membuka peluang untuk
membekukan dan membubarkan organisasi masyarakat atas dasar yang sangat rancu.
Dia menyebutkan alasan-alasan yang tertulis dalam RUU Ormas, yakni memecahbelah
persatuan dan kesatuan bangsa dan; mengembangkan paham yang bertentangan dengan
Pancasila.
"Negara ini negara demokrasi yang menjamin setiap
warganya berserikat. Karenanya kami di sini menolak rancangan RUU Ormas,"
tegas Rani.
Seusai mengelar orasi dan doa bersama, massa aksi yang
terdiri dari mahasiswa, aktivis LSM, yayasan dan beberapa organisasi masyarakat
membubarkan diri.KOMPAS.COM
0 comments:
Posting Komentar