DENPASAR - Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri tidak menyia-nyiakan waktu selama mengikuti KTT APEC di Bali. Di sela-sela konferensi ia menyempatkan diri mengunjungi beberapa panti asuhan di Kota Denpasar.
Salah satu panti asuhan yang dikunjungi Pada Minggu (6/10) adalah Panti Asuhan Guna Dria Raba di Jalan Serma Gede, Kota Denpasar. Selain itu Mensos bersama rombongan ju berkunjung ke Panti Asuhan Anak KH Mas Mansyur di Jalan Diponegoro.
Sejumlah lansia juga ditemuinya, antara lian Hindun, 80, dan Samiah, 70, yang tinggal di rumah bedeng di Kota Denpasar, serta Atiah, orang tua dari tokoh masyarakat yang juga pejuang, Habib Umar.
Dalam kunjungan tersebut Mensos memberikan bantuan senilai Rp50 juta untuk Panti Guna Dria Raba dan Panti Asuhan Anak KH Mas Mansyur.
Menurut Al Jufri, penanganan Penyandang Masalah Kesejahteran Sosial (PMKS) di Indonesia merupakan tugas semua pihak, terutama pemerintah daerah. "Berdasarkan data di Kemensos, data PMKS masih sangat tinggi dan beragam dan banyak yang luput dari perhatian atau tidak terprogram secara reguler," ujarnya.
Mensos menegaskan kunjungan tersebut tidak ada hubungannya dengan KTT APEC karena APEC berbicara soal ekonomi. Namun final dari kehidupan ekonomi itu adalah kesajehtaraan sosial. Ia juga membantah kunjungannya tersebut berkaitan dengan PKS karena didampingi Ketua PKS Bali Mujiono.
*http://www.metrotvnews.com
Salah satu panti asuhan yang dikunjungi Pada Minggu (6/10) adalah Panti Asuhan Guna Dria Raba di Jalan Serma Gede, Kota Denpasar. Selain itu Mensos bersama rombongan ju berkunjung ke Panti Asuhan Anak KH Mas Mansyur di Jalan Diponegoro.
Sejumlah lansia juga ditemuinya, antara lian Hindun, 80, dan Samiah, 70, yang tinggal di rumah bedeng di Kota Denpasar, serta Atiah, orang tua dari tokoh masyarakat yang juga pejuang, Habib Umar.
Dalam kunjungan tersebut Mensos memberikan bantuan senilai Rp50 juta untuk Panti Guna Dria Raba dan Panti Asuhan Anak KH Mas Mansyur.
Menurut Al Jufri, penanganan Penyandang Masalah Kesejahteran Sosial (PMKS) di Indonesia merupakan tugas semua pihak, terutama pemerintah daerah. "Berdasarkan data di Kemensos, data PMKS masih sangat tinggi dan beragam dan banyak yang luput dari perhatian atau tidak terprogram secara reguler," ujarnya.
Mensos menegaskan kunjungan tersebut tidak ada hubungannya dengan KTT APEC karena APEC berbicara soal ekonomi. Namun final dari kehidupan ekonomi itu adalah kesajehtaraan sosial. Ia juga membantah kunjungannya tersebut berkaitan dengan PKS karena didampingi Ketua PKS Bali Mujiono.
*http://www.metrotvnews.com
0 comments:
Posting Komentar