Media bisa menggiring opini publik untuk menjustifikasi seseorang bersalah dan menyebarluaskan aibnya ke seluruh dunia. Sebaliknya, media juga bisa menutupi kesalahan pihak tertentu dengan cara tidak memberitakannya.
TV One baru-baru ini dicurigai melakukan operasi tersebut setelah insiden "keceplosan" pada tayangan langsungbreaking news, Rabu malam (2/10) pekan lalu. Dalam video berdurasi 14 menit yang telah beredar di media sosial itu, dialog reporter tentang larangan penyebutan Partai Golkar ikut terekam dan terdengar jelas. "Golkar-nya gak usah disebut ya," demikian pada menit 8:32.
Sontak, beragam komentar negatif tertuju pada TV One yang mengesankan sedang melakukan operasi tertentu.
"Kok bisa itu keceplosan atau bagaimana," kata Rahma Ummu Fatih mengomentari video tersebut.
"Sebaik-baiknya bangkai ditutup ketauan juga," timpal Aji Teguh Prihatno. [Jj/Fb]
TV One baru-baru ini dicurigai melakukan operasi tersebut setelah insiden "keceplosan" pada tayangan langsungbreaking news, Rabu malam (2/10) pekan lalu. Dalam video berdurasi 14 menit yang telah beredar di media sosial itu, dialog reporter tentang larangan penyebutan Partai Golkar ikut terekam dan terdengar jelas. "Golkar-nya gak usah disebut ya," demikian pada menit 8:32.
Sontak, beragam komentar negatif tertuju pada TV One yang mengesankan sedang melakukan operasi tertentu.
"Kok bisa itu keceplosan atau bagaimana," kata Rahma Ummu Fatih mengomentari video tersebut.
"Sebaik-baiknya bangkai ditutup ketauan juga," timpal Aji Teguh Prihatno. [Jj/Fb]
0 comments:
Posting Komentar