Mahfudz Siddiq
@MahfudzSiddiq
Harus diakui kasus2 hukum yg menimpa pejabat politik saat ini juga bernuansa pertarungan politik jelang pemilu 2014.
Dalam praktek, ternyata sulit memilah dan memisahkan hukum dan politik. Begitupun dengan urusan ekonomi.
Bisa diprediksi, pergantian pemerintahan paska pemilu 2014 akan menyisakan tumpukan debu di bawah karpet.
Politik saling sandera, saling tikam dan saling balas-dendam menjadi sekuen dlm drama politik Indonesia yg tanpa ujung.
Maka penting cermati sikon keterancaman yg dorong motif politik manipulatif dlm memenangkan pemilu 2014.
Saya ajak anda tuk siap2 tidak kaget jika yg diprediksi luas akan kalah justru jadi pemenang kembali dalam pemilu 2014.
Sementara yg sdg yakin akan menang akan diuji daya respon-nya. Dan nampaknya langit politik Indonesia 5 tahun ke depan msh berkabut.
Diperlukan kekuatan politik yg bukan berpikir menang. Tapi menang berpikir. Bukan yg menggunakan logika kekuatan. Tapi kekuatan logika.
Parpol seharusnya jadi kekuatan arus-utama tuk dorong perubahan. Bukan malah jadi aktor kekisruhan dalam proses perubahan.
Harus saya akui, partai dmn saya berkiprah, pun terpeleset dlm lapangan politik yg licin dan becek. Dan yg lain banyak sdh terpelanting.
Diperlukan kesadaran penuh dan kolektif tuk menata-ulang semua situasi yg ada. Jika kita berpikir ttg bangsa dan negara.
0 comments:
Posting Komentar