Kamis, 06 Juni 2013
Ponpes Kramat Pasuruan Terima baik Anis Matta
Silaturahim presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta di Jawa Timur berlanjut ke Pasuruan. Setelah sebelumnya melakukan kunjungan ke berbagai pesantren di jawa timur seperti di pesantren tebu ireng Jombang yang didirikan pendiri NU khadrotusyaih KH. Hasyim Asy'ari, Pesantren Bumi Sholawat KH. Ali Mashuri, dan dibeberapa pesantren lainnya. Anis Matta yang ditemani oleh beberapa orang pengurus DPP dan Pengurus DPW PKS Jawa Timur kali ini menginjakkan kaki di pondok pesantren (ponpes) Kramat (Bani Thoyib), Pasuruan, (Rabu 5/6/13).
Anis Matta yang tiba pukul 15,00 disambut oleh arak-arakan santri yang melantunkan shalawat badar dengan diiringi oleh permainan hadrah. Sementara itu, di depan pendopo, Gus Asror dan Gus tayyib selaku pimpinan ponpes Kramat diiringi ratusan santri beserta masyarakat sekitar menyambut kehadiran mantan wakil ketua DPR RI ini dengan suka cita.
Shalawat dan Hadrah menyambut rombongan Anis Matta |
Gus Asror, yang juga anggota dewan dari PKS, menerima kedatanganan Anis Matta dan rombongan didalam kediamannya. Gus Asror menyampaikan sangat tersanjung atas kunjungan presiden PKS di Pondoknya. "Kami menyambut baik kedatangan presiden PKS, dan melayaninya sebagaimana seorang tamu," ujar keponakan dari KH Abdul Karim.
Selain itu, Anis Matta juga menyempatkan memberi tausiyah dan berdialog dengan 350 lebih para kiai, tokoh masyarakat dan beberapa kepala desa serta masyarakat sekitar di pendopo rumah Gus Asror. Salah seorang masyarakat yang ikut berdialog menyampaikan, bahwa sejak kenal dengan PKS, dia sudah tidak mau lagi menerima money politik. “Saya dulu memiilih karena ada yang memberi saya uang. Namun saya sadar, bahwa saya sedang dibohongi.” ujarnya.
Kunjungan Anis Matta dalam rangka bersilaturahim dengan para ulama dan tokoh yang ada di Pasuruan ini sempat diwarnai insiden kecil. Saat rombongan meninggalkan pesantren dan mulai memasuki bus, tiba-tiba ada dua orang yang membentangkan tulisan dari papan triplek ( ditulis dengan kapur tulis) yang isinya "pesantren kramat tolak pks".
Awalnya gus asrori tidak mengetahui hal tersebut, tetapi setelah mendapatkan kabar dari para santri, dan setelah mengecek langsung ke lapangan, ternyata dua orang tersebut suruhan salah seorang caleg parpol lain yang merasa terganggu dengan aktivitas PKS di pesantren kramat tersebut.
"Saya heran, kok bisa-bisanya ada orang yang mengatasnamakan pesantren kramat, menolak keberadaan PKS, padahal saya dan kakak saya ( kiai Thoyyib) adalah pemilik sekaligus pengasuh pesantren kramat tersebut, dimana sejak tahun 2007 Pesantren ini telah menjadi basis PKS. Dan saya sendiri adalah anggota DPRD pasuruan dari PKS," tegasnya penuh keheranan. "Saya berdo'a agar orang yang menfitnah pesantren kramat ini mendapat hidayah Allah, bahagia hidupnya dan dicintai Allah SWT", katanya sambil menengadahkan tangan keatas. (*)
Suasana acara silaturahim Anis Matta dengan para Ulama, Kyai dan Tokoh Masyarakat |
0 comments:
Posting Komentar