Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terindikasi dijadikan alat politik oleh penguasa. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi III DPR RI Nudirman Munir, Jumat (24/5/13), dikarenakan kedua lembaga tersebut dengan mudah mengungkap kasus-kasus di luar dugaan keterlibatan Istana seperti kasus Centruy dan Hambalang.
“Arahnya sekarang terlihat seperti itu (alat penguasa), seperti ada kepentingan,” ujarnya seperti dilansir oleh media.
Seperti diketahui, aktif mengungkap kasus suap impor daging sapi, KPK dan PPATK dinilai tebang pilih dalam menangani kasus korupsi. kasus Hambalang dan Century telah berlarut-larut mengalami ketidak jelasan.
KPK berdalih bahwa penghitungan kerugian negara belum rampung dilakukan, sehingga KPK menyerahkan hal tersebut kepada Badan Pengawas Keuangan (BPK). Begitu juga dengan PPATK yang merasa kesulitan mengungkap aliran dana yang ada pada kasus Century. PPATK dinilai sudah tak lagi menjadi lembaga negara yang bersih dari kepentingan politik penguasa.
Berbeda sekali sikap kedua lembaga tersebut dalam mengungkap kasus suap impor daging sapi, KPK dan PPATK terlihat sangat signifikan dalam menegakkan kasus korupsi.
Menaggapi hal tersebut, anggota fraksi Golkar daerah pilihan Sumatera Barat II itu mengatakan dalam kasus selain Century dan Hambalang nilai uang sekecil apapun dapat dengan mudah diungkap PPATK, sementara triliunan kerugian negara dalam kasus Century sulit diungkap.
“Kenapa aliran-aliran kasus suap daging, simulator SIM, satu juta pun bisa ter lacak,” tegasnya.
Nudirman pun mengimbau agar KPK dan PPATK tidak perlu masuk ke dalam ranah politik dan fokus pada penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
“Biar politisi saja yang berpolitik, KPK jangan ikut-ikutan,” ujarnya.
Rakyat masih menunggu kerja tanggap KPK dan PPATK untuk kasus-kasus korupsi kelas kakap yang sampai sekarang tak kunjung rampung terselesaikan. Sekedar flashback kebelakang, jutaan rakyat indonesia kini menagih janji ketua KPK Abraham Samad yang dahulu dengan yakinnya mengatakan mampu menyelesaikan kasus century dan hambalang hanya dalam jangka waktu 1 tahun. Akankah Abraham Samad mangkir dari janjinya??? Sebagaimana Anas yang mengelak mendatangi Monas.
Sumber : http://www.intriknews.com/2013/05/kpk-dan-ppatk-tak-lagi-bersih-dari.html
“Arahnya sekarang terlihat seperti itu (alat penguasa), seperti ada kepentingan,” ujarnya seperti dilansir oleh media.
Seperti diketahui, aktif mengungkap kasus suap impor daging sapi, KPK dan PPATK dinilai tebang pilih dalam menangani kasus korupsi. kasus Hambalang dan Century telah berlarut-larut mengalami ketidak jelasan.
KPK berdalih bahwa penghitungan kerugian negara belum rampung dilakukan, sehingga KPK menyerahkan hal tersebut kepada Badan Pengawas Keuangan (BPK). Begitu juga dengan PPATK yang merasa kesulitan mengungkap aliran dana yang ada pada kasus Century. PPATK dinilai sudah tak lagi menjadi lembaga negara yang bersih dari kepentingan politik penguasa.
Berbeda sekali sikap kedua lembaga tersebut dalam mengungkap kasus suap impor daging sapi, KPK dan PPATK terlihat sangat signifikan dalam menegakkan kasus korupsi.
Menaggapi hal tersebut, anggota fraksi Golkar daerah pilihan Sumatera Barat II itu mengatakan dalam kasus selain Century dan Hambalang nilai uang sekecil apapun dapat dengan mudah diungkap PPATK, sementara triliunan kerugian negara dalam kasus Century sulit diungkap.
“Kenapa aliran-aliran kasus suap daging, simulator SIM, satu juta pun bisa ter lacak,” tegasnya.
Nudirman pun mengimbau agar KPK dan PPATK tidak perlu masuk ke dalam ranah politik dan fokus pada penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
“Biar politisi saja yang berpolitik, KPK jangan ikut-ikutan,” ujarnya.
Rakyat masih menunggu kerja tanggap KPK dan PPATK untuk kasus-kasus korupsi kelas kakap yang sampai sekarang tak kunjung rampung terselesaikan. Sekedar flashback kebelakang, jutaan rakyat indonesia kini menagih janji ketua KPK Abraham Samad yang dahulu dengan yakinnya mengatakan mampu menyelesaikan kasus century dan hambalang hanya dalam jangka waktu 1 tahun. Akankah Abraham Samad mangkir dari janjinya??? Sebagaimana Anas yang mengelak mendatangi Monas.
Sumber : http://www.intriknews.com/2013/05/kpk-dan-ppatk-tak-lagi-bersih-dari.html
0 comments:
Posting Komentar