Berkhidmat Untuk Rakyat

Berkhidmat             Untuk            Rakyat

Rabu, 02 Oktober 2013

FPKS Peringati Hari Kesaktian Pancasila

 
pengamat politik CSIS J.Kristiadi sangat mengapresiasi PKS
 yang mengadakan diskusi kebangsaan dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila. 

JAKARTA --- Ketua Fraksi PKS DPR RI Hidayat Nur Wahid menjadi keynote speaker pada dialog kebangsaan menghadirkan pembicara Yudi Latief dari Reform Institute, pengamat politik CSIS J.Kristiadi, serta Budiarto Shambazy wartawan senior , di ruang Pleno FPKS Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (1/10).

Dialog kebangsaan ini mengangkat tema “Pancasila Dalam Dinamika Perpolitikan Nasional”, dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila yang rutin dilakukan FPKS setiap tahun.

Fraksi PKS ingin mengajak seluruh elemen bangsa agar berpolitik dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, tidak berpolitik untuk kepentingan kelompok atau partainya sendiri, mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan, dan memprioritaskan keadilan sebagai cita-cita politik nasional.

Fraksi PKS menilai Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober, harus diterjemahkan dalam perilaku politik yang santun dan bermartabat.


"Hari Kesaktian Pancasila perlu diperingati apalagi kita berada di tahun politik, seringkali terjadi hinggar bingar politik yang kadang muncul politik menghalalkan segala cara. Ini hal harus dikritisi, karena Pancasila tidak mengajarkan hal demikian," kata Ketua Fraksi PKS di DPR, Hidayat Nur Wahid di Gedung DPR Jakarta, Selasa (1/10).

Hidayat menegaskan, jika kelima sila dalam Pancasila dilaksanakan dengan baik, maka pelaksanaan proses politik di Indonesia akan berjalan dengan nyaman, damai dan indah. Karenanya, ia mengajak semua kalangan untuk menghindari politik yang memfitnah dan menyandera salah satu pihak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

"Melakukan politik yang tidak adil dan fitnah itu kan tidak manusiawi," tegasnya.

Namun dia menegaskan, nilai-nilai pancasila itu tidak hanya harus diimplementasi dalam proses politik semata namun dalam semua proses kehidupan berbangsa dan bernegara.


Budiarto Shambazy wartawan senior  mengatakan bahwa Pancasila,
 selepas tahun 70an 'terkesan' dilecehkan, dan tidak terasa dilecehkannya juga oleh penguasa saat itu


Pembicara pada dialog kebangsaan (dari kiri) Budiarto Shambazy wartawan senior ,
pengamat politik CSIS J.Kristiadi, Ketua Fraksi PKS DPR RI Hidayat Nur Wahid serta Yudi Latief dari Reform Institute.
Pengamat politik  dari Reform Institute Yudi Latief menhatakan bahwa
 Pancasila itu mudah jika berbicara bersama dengan orang-orang yang berTuhan.
 maka, Salah besar jika ada yang mendikotomikan antara Pancasila dengan Islam.

0 comments:

Posting Komentar

***

***

Entri Populer

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by DPC PKS Jetis