Jumat (13/9/2013) rakyat di seluruh antero Mesir kembali turun ke jalan menentang rezim kudeta junta militer. Jutaan massa kembali menyatakan penolakannya atas kudeta militer. Mereka bersikukuh dengan tuntutannya mengakhiri kudeta dan mengembalikan Presiden Mursi yang telah dipilih secara sah dan demokratis.
Gehad Hadad, juru bicara Ikhwanul Muslimin yang merupakan salah satu anggota Koalisi Nasional Pro Legitimasi secara tegas menyatakan pihaknya tidak akan mengubah sikap dan tidak akan bekerjasama dengan rezim kudeta sampai legitimasi rakyat kembali. Legitimasi yang dimaksud meliputi Presiden, Majelis Shoura (MPR) dan Konstitusi 2012 hasil referendum.
Gelombang demonstrasi anti kudeta ini sudah berlangsung lebih dari dua bulan sejak militer dibawah komando As-Sisi elakukan kudeta atas Presiden Mursi. Walaupun junta militer sudah melakukan berbagai upaya memadamkan demonstrasi dengan pembunuhan dan penangkapan namun tak menyurutkan sedikitpun cita-cita rakyat Mesir untuk kembali menadapatkan kebebasan mereka yang telah diperoleh lewat Revolusi 25 Januari yang telah berhasil menumbangkan rezim Mubarak.
Kini gelombang perlawanan rakyat Mesir terhadap junta militer sudah beragam, mereka yang dulunya anti Mursi sekarang berbalik bergabung menentang rezim militer yang telah merampok Revolusi 25 Januari.
Menghadapi situasi ini, rezim kudeta yang frustasi mengumumkan perpanjangan status darurat di negeri piramid itu hingga dua bulan mendatang.
0 comments:
Posting Komentar