Berkhidmat Untuk Rakyat

Berkhidmat             Untuk            Rakyat

Sabtu, 11 Mei 2013

Tempo Hantam PKS Lagi…!! Semakin Ketahuan Belangnya | @heni_damanik

Hari ini begitu santer dimedia tentang wacana pembubaran PKS. Sebenarnya isu ini sudah mulai beredar dari kemarin. Siapa yang membuat isu,  saya juga kurang tahu… tapi kita  jelas tahu bahwa media akan menggoreng isu ini agar enak di sajikan.

Isu yang dilontarkan atas pembubaran partai PKS sangat lucu dan kental sekali kebencian para haters yang berterbangan di segala lini.

Menanggapi hal itu Mahfudz Siddig mengeluarkan statmentnya, Ia mengatakan dalam akun twitternya “Just reminding, ucapan salah satu komisioner KPK: “Kita lihat siapa yang lebih dulu bubar, KPK atau PKS?”

Mahfudz Siddig salah satu petinggi PKS mengingatkan bahwa salah satu pemimpin KPK pernah mengeluarkan statment yang menjurus untuk pembubaran PKS. Namun statment Mahfudz ini di pelintir oleh media Tempo dengan  dihilangkan kata “ucapan salah satu komisioner KPK” hingga itu seperti ucapan Mahfudz Siddiq. 

Dan itu terbukti tepat hari ini saya membaca koran Tempo dan wow…http://www.tempo.co/read/news/2013/05/10/078479489/PKS-Bungkam-Soal-Kicauan-Mahfudz-Siddiq. Ini adlh bukti bahwa Tempo asal comot tanpa klarifikasi yang jelas terhadap nara sumber.

Saya sangat suka mengikuti TL akun twitter Mahfudz Siddiq dan kemarin saya juga memantau saat tweet itu diluncurkan. Awalnya adalah tanggapan Mahfudz Siddiq tentang isu pembubaran PKS oleh akun Febri Diansyah yang merupakan anggota  ICW.


Lalu beliau  menulis kalimat itu untuk menyindir Busyro Muqodas yang pernah ucapin kalimat itu. Ini link ucapan Busyro http://jaringnews.com/politik-peristiwa/wakil-rakyat/2745/ketua-kpk-tunggu-saja-kpk-atau-pks-yang-bubar


Ini hanya sebuah berita kecil, sederhana dan mudah ditangkap mata betapa Tempo saat mengeluarkan berita sangat ceroboh.  Media tingkat nasional seharusnya menunjukkan kredibelitasnya dalam memuat berita. Bukan asal comot saja. Menggelikkan…!!

Saya tidak pungkiri Tempo sudah sering menghantam PKS. Namun sebagai media yang memberikan informasi kepada masyarakat seharusnya mampu mencerahkan dan memahamkan mana yang benar dan mana yang salah. Bukan justru memblow up berita yang belum tentu kebenarannya. Kode etik jurnalistik itu perlu dipahami kembali oleh wartawan Tempo.

Saya juga baru memasuki dunia jurnalistik setahun belakangan ini, jadi pengalaman saya belumlah sehebat wartawan Tempo. Tapi yang saya pahami ketika membuat berita bukan asal comot statement seseorang apalagi memenggalnya tanpa mengklarifikasinya terdahulu ke orangnya lansung. Ini lah bukti jelas bahwa Tempo tidak qualified dalam merilis berita.

Terlepas dari peran Tempo yang terus menghantam PKS. Saya yakin rakyat Indonesia sangat jeli dalam mencari informasi dan tidak menelan mentah-mentah berita yang ada. Media memang ramai-ramai membicarakan PKS dari sisi negative saat ini. Namun itu akan menjadikan PKS lebih kuat dalam menghadapi hantaman-hantaman berikutnya.

PKS teruslah bekerja untuk Indonesia
Buktikan semuanya dengan CINTA yang menghasilkan KERJA ditengah HARMONI

Heni Akhwat Damanik
http://politik.kompasiana.com 

0 comments:

Posting Komentar

***

***

Entri Populer

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by DPC PKS Jetis